ANALISIS SEMIOTIKA PUISI "SENDIRI" KARYA CHAIRIL ANWAR | 67 Volume 5 Nomor 1, Januari 2022 P - ISSN 2614-624X E - ISSN 2614-6231 ANALISIS SEMIOTIKA PUISI "SENDIRI" KARYA CHAIRIL ANWAR Alfitria Nurinsyira Resta1, R. Ika Mustika2, Riana Dwi Lestari3 1-3IKIP Siliwangi 1alfitrianurinsyira24@gmail.com , 2mestikasaja@ikipsiliwangi.ac.id
Berikut analisis makna puisi Derai-Derai Cemara karya Chairil Anwar: Ini menggambarkan tentang seseorang yang kehilangan sesuatu dalam dirinya. Bisa jadi, itu adalah harapan atau cita-citanya. Ketika seseorang tidak berhasil menggapai cita-citanya, semua jadi terasa hampa dan gelap. Tentu saja, kehampaan dan gelap ini membuat seseorang menjadi
Puisi Kepada Peminta-Minta karya Chairil Anwar, menggambarkan seseorang yang telah berbuat salah kepada peminta-minta. Seseorang itu harus memberi kasih sayang kepada sesama dan harus memiliki perasaan akan belas kasihan kepada peminta-minta. Oleh karena seseorang pernah berbuat salah. Maka ia harus bertaubat atas dosa yang pernah dilakukannya
Dilansir dari jurnal Analisis Puisi "Senja di Pelabuhan Kecil" Karya Chairil Anwar dengan Pendekatan Mimetik (2021), makna puisi Senja di Pelabuhan Kecil adalah tentang keikhlasan. Lewat puisi tersebut, Chairil Anwar menggambarkan rasa kehilangan. Meski senja sangatlah indah, kita harus tetap mengucap perpisahan sewaktu malam datang.1. Baris pertama "Kepada Sri" Pada baris pertama ini penyair mengawali puisinya dengan kalimat Kepada Sri, yang berarti puisi tersebut ditunjukkan kepada Sri wanita yang dicintainya. 2. Baris kedua "Sepi di luar. Sepi menekan mendesak." Pada baris kedua ini berisikan ungkapan rasa sepi penyair atas penantiannya terhadap wanita yang dia cintai.Berikut ini analisis makna kata yang terdapat dalam puisi taman karya Chairil Anwar: Taman: adalah suatu tempat yang indah yang dihiasi dengan tumbuhan, namun dalam hal ini mempunyai makna konotasi sebagai 'rumah'. Tak kehilangan: saling melengkapi, antara yang satu dengan yang lain saling melengkapi antar penghuni didalamnya.
Karya monumental seorang Chairil Anwar, Senja Di Pelabuhan Kecil adalah salah satunya. Berpuluh kali saya membaca dan menyimak puisi ini guna mencari letak kekuatan puitiknya, dan saya perbandingkan pula dengan analisis puisi dari banyak orang tentang puisi ini, namun sampai hari ini saya belum juga punya kesimpulan dimana letak kekuatan puitik dari puisi ini.